Sunday, 21 November 2010

I hate this day.....
Kenapa sih harus sepi gini??? Ogh.... Jengah rasanya aku jalani hari demi hari yang tanpa warna ini....
Setiap hari kayaknya tuh gak ada warna baru, gak ada hal yang baru. Semua ini bikin aku boring banget!
Sumpah ya, kalo bukan demi cita-cita, aku ogah banget harus sendirian, jauh dari ortu, serba pas-pasan gini....
Perjuangan??? Selalu ada dalam pikiran aku. Apakah ini yang disebut perjuangan meraih cita-cita? Nggak!!! Bukan, jelas bukan.... Ini cuma sebagian ujian yang harus dilalui demi masa depan!
Semangat!!!!
Hanya kata itu yang dapat membuat aku bertahan dalam menjalani hari-hariku sendiri. Mungkin ini konyol dan kekanak-kanakan, tapi hanya itu yang membuat aku bisa melaju hingga sejauh ini. Mengingat perjalanan hidupku yang penuh dengan duri, ini masih lebih baik daripada dahulu.

Kadang aku bersyukur, karena disini aku dapat melihat kenyataan, bahwa masih banyak anak yang lebih malang daripada aku. Seenggaknya aku masih memiliki sesuatu untuk dipakai dan dimakan, tetapi diluar sana, banyak yang tak bisa memiliki hal itu.
Disini ada teman-teman yang care sama aku, daripada dirumah, serasa gak punya orang tua. Sibuk terus. sampe-sampe kayak yang gak punya anak.
Anak cuma dikasih uang, terus pergi lagi.... Emangnya anak gak butuh kasih sayang??? Kalo inget hal itu jadi pengen marah, marah banget. Jadi pengen pulang, penget liat adik-adik aku dirumah. kasian mereka gak ada yang jagain... cuma ada pembantu yang jagain, tu juga siang doank. Kasian mereka.....

Mudah-mudahan ajah aku disini gak sia-sia bertahan, harus ada hasilnya.....
Demi masa depan,.....!!!!!

Saturday, 20 November 2010

G-Boyz Poem

Cinta??? Kasih sayang???
Mengapa banyak orang selalu mengatakan hal itu?
Padahal cinta itu sangat amat menyakitkan
Hanya cinta pada Allah semata, yang tak menyakitkan


Ku akui, aku pun memiliki rasa cinta,,,
Tapi ku takut.... Takut sekali....
Aku takut akan tersakiti layaknya dahulu
Hati ini segan tuk mengejar cinta itu


Pernah kucoba tuk mengejarnya, tapi ia menjauh
Apakah ku tak layak memiliki cinta???
Apakah ku tak layak dicintai oleh orang lain???
Aku tak tahu jawabannya


Hampa rasanya hidupku tanpa cinta
Bagai berjalan di padang yang gersang dan tandus
Tak ada air tuk melepas dahagaku
Tak ada tempat teduh tuk istirahat


Cinta dan kasih sayang....
Dua hal yang telah menghilang dari diriku sejak belia
Menjadikan aku seorang remaja yang tak tahu lagi bagaimana rasanya
Rasa cinta dan kasih...


Mungkin aku pengecut, karena tak bisa mengejar cintaku
Aku terlalu takut untuk merasakan kehilangan kembali
Rasa sakit yang tak akan pernah ku lupakan
Sepanjang hidupku, hingga akhir hayatku


Jauh dalam hatiku, aku merindukan kasih sayang dan cinta
Apakah suatu saat nanti aku akan mendapatkannya?
Jika ya, aku tak akan mensia-siakan hal itu
Akan kujaga selalu, sampai kapanpun

Friday, 19 November 2010

G-Boyz Story

Disebuah lorong kampus yang panjang, terlihat mahasiswa-mahasiswi berlalu lalang dengan ceria. Saat itu adalah jam istirahat mereka, waktu dimana mereka melepas penat dan lelah setelah belajar. Terlihat seorang pemuda hanya duduk sendiri di tepi taman, hanya memandang langit yang cerah. "Rendi, ngapain lu ngelamun aja??? Ntar kesambet loh", pemuda yang ternyata bernama Rendi itu pun tersentak kaget. "Udah,,, gak usah mikirin dia lagi, dia aja gak peduli sama lo" Deni meneruskan. "Apaan sih lo, siapa yang mikirin Winda. Gw kan lagi refreshing, secara tadi kuliah susah abis bro" balas Rendi dengan ketusnya, "Udah gak usah ngeles lahi deh, gw tau kok lo lagi mikirin Winda kan? Udah deh sob, gw kan temen lo dari dulu, jadi gw bisa liat lah dari cara lo ngelamun juga" jawab Deni sambil merangkul sahabatnya itu. "Sob, gw gak tau harus gimana lagi, gw udah ngelakuin semua ini demi Winda, tapi gak pernah dia sedikitpun merespon gw" desah Rendi sambil mengingat-ingat dirinya ketika dahulu.

Dulu, Rendi adalah pemuda yang sangat garang dan bringas. Tidak peduli laki-laki atau perempuan, tua atau muda, pasti dihajarnya jika dia dibuat kesal. Padahal, Rendi adalah pemuda yang tampan dan pintar, tetapi karena kelakuannya itu, dia tidak pernah bertahan di satu sekolah lebih dari satu semester. Hingga akhirnya, di sekolahnya yang terakhir dia bertemu winda.
Saat itu dia sedang beristirahat di kantin sekolahnya, dia baru dua minggu pindah ke SMA tersebut, tetapi sudah ditakuti di sekolah itu. Dia memesan makanan dan minuman kepada pelayan kantin, tetapi saat itu kantin tersebut sedang penuh dengan siswa lain sehingga tidak bisa melayani pesanan Rendi dengan segera. Rendi yang tidak sabar menunggu, tanpa banyak bicara langsung mengamuk di kantin tersebut. Pemilik kantin, pelayan, serta siswa-siswi lainnya ketakutan, tetapi tidak terjadi pada Winda. Winda tetap pada tempatnya, duduk tenang. Ketika Rendi semakin mengamuk, Winda bangkit dan menghadapi Rendi. "Hey brandal, kalo mau ngamuk, bukan disini tempatnya!!" ucap Winda dengan lantangnya. Rina, sahabat Winda hanya duduk ketakutan dipojok kantin, seraya tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh sahabatnya. Rendi pun berbalik dan menghampiri Winda. "Apa? Mau pukul? Pukul aja" Tantang Winda pada Rendi. Saat itu Rendi yang sedang dipengaruhi kemarahan, tiba-tiba menghentikan aksinya. Sorot kemarahan yang mulanya terpancar jelas dari matanya, hilang seketika ketika ia melihat paras Winda. Seperti air yang menyiram api, padam tak tersisa. Saat itu Rendi tidak berbuat apa-apa, ia lantas berbalik dan menghampiri ibu pemilik kantin. Sang pemilik kantin makin ketakutan karena dihampiri olehnya. "Hey cowok bringas, jangan kau lampiaskan kemarahanmu pada ibu pemilik kantin. Kembali kesini!!!" Teriak Winda. Rendi tidak menghiraukannya sama sekali. Ia terus berjalan ke arah ibu pemilik kantin. Akan tetapi, hal yang sangat mengejutkan terjadi, Rendi mengeluarkan dompetnya seraya berkata, "maafkan saya bu, saya khilaf. Biar saya ganti semua kerugian yang ibu dapat". Saat itu semua siswa-siswi yang ada disana terbelalak tak percaya, Winda pun tak percaya dengan apa yang dilihatnya. tanpa banyak bicara lagi, Rendi langsung meninggalkan kantin. Yang ada dalam pikirannya saat itu adalah paras Winda yang begitu ayu, saat itu baru dia mengakui bahwa Winda adalah primadona. Padahal sebelumnya, ia tak pernah peduli sedikitpun.
Sejak saat itu, sifatnya berubah 360 derajat, dengan harapan dapat menjalin persahabatan dengan Winda, bahkan lebih. Tetapi kenyataan berkata lain, walaupun mereka kini dapat berteman, tetapi Winda tak pernah bisa menerima cintanya. sebagai sahabat dekat pun tidak. Hanya sebatas teman.

Tanda mulai perkuliahan telah berbunyi, saatnya bagi mahasiswa-mahasiswi untuk kembali bergelut dengan mata kuliahnya lagi. Rendipun bangun dari duduknya dan kembali kekelas. Sesaat mahasiswa jurusan sastra inggris itu melihat kekanan dan kekiri, berharap dapat melihat pujaan hatinya, kemudian ia meneruskan langkah menuju kelasnya.

"Udah sob ngelamunnya??" sapa Deni "gila, lama banget lo ngelamun. Jadi gw tinggal deh." tambah Deni.
"Udah ah, jangan nyindirin gw melulu. Dosen kita belum datang?" Rendi mengalihkan pembicaraan sambil duduk disebelah Deni.
"Belom bro, paling juga lagi nyantai dulu. Biasalah, namanya juga orang tua" jawab deni setengah menghibur sahabatnya.
"Hai Rendi" potong Rina, "gimana tugas kamu? udah dikerjain belom?"
"Udah kok rin. Winda mana?" tanya Rendi pada Rina
"Mana aku tau" jawab Rina ketus seraya pergi ketempat duduknya. Raut wajahnya lansung berubah masam.
"Bro, kenapa lo tanyain Winda ke Rina? Lo kan tau Rina tu naksir berat ma lo" bisik Deni.
Semenjak sifat rendi berubah, banyak cewek-cewek yang mengejar-ngejar Rendi, termasuk Rina yang diam-diam menaruh hati pada Rendi. Akan tetapi Rendi hanya peduli kepada Winda, tak ada yang lain dipikirannya.

"Good afternoon class" dosen masuk kedalam ruangan.
"Afternoon Sir" jawab mahasiswa-mahasiswi serentak
"Let's start our lesson. Open page 145, please! Hhmmm. Where is winda? Is she didn't want to follow my class?" ucap dosen setengah marah.
"Let me find her sir" Rendi mengajukan diri.
"Please, but don't too long"

Rendi pun keluar dan mencari Winda.
"Win, kamu gak masuk?" tanya Rendi setelah bertemu Winda
"Aduh. aku telat ya?? Meef deh, tadi aku pulang dulu. Tugas aku ketinggalan dirumah. Mana berat lagi bawanya."
"Sini biar aku yang bawa"
Rendi pun membawakan tugas-tugas Winda, dan kembali kedalam kelas bersamanya.
"Sit down please!" Ucap dosen.
"Thank you sir" ucap mereka bersamaan.
"Thanks ya dah mau bantuin aku" bisik Winda pada Rendi  sesaat sebelum duduk.
Rendi hanya tersenyum, tak dapat menjawab karena senangnya.
Pelajaran pun akhirnya dimulai.

(to be continued)
hidup itu selalu dahadapkan pada 2 pilihan
baik atau buruk, senang atau sedih
setiap apa yang kita pilih saat ini
akan menentukan langkah kita nanti

ya tuhan,,,, apakah aku akan bisa memilih dengan bijak?
memilih pilihan-pilihan yang baik untuk hidupku ini...
bimbinglah aku menuju pilihan yang baik
pilihan yang dapat menuntunku kepada rahmatMu

aku hanyalah seorang manusia yang memiliki khilaf dan salah
aku takut.... aku takut akan salah untuk memilih
namun aku juga tak akan bisa tuk menghentikan hidup ini
hidup yang tlah Kau beri sejak aku lahir

bimbinglah hambaMu ini menuju jalanMu
ihdinashiraathalmustaqiim
rahmati hidupku seperti Engkau merahmati orang-orang yang Kau kehendaki
karena tanpaMu, aku hanyalah jasad tanpa nyawa

amin,,,,,
Abis UTS, langsung shalat jum'at, tenang deh rasanya......
waktu wudhu, rasanya semua pusing UTS ilang smua....
segitu ampuhnya kah wudhu???? Subhanallah....

Terkadang kita gak sadar begitu banyaknya khasiat dari wudhu, itulah kenapa Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya tuk menjaga wudhu....
Hah, kalo dipikir-pikir sih cape kalo misalnya harus selalu wudhu ketika udah batal, tapi kalo aja kita tau manfaatnya pasti kita tak akan bosan tuk menjaga wudhu.

Sedikit aja tentang wudhu....

Thursday, 18 November 2010

Kamis, 18 November 2010

Hari pertama bikin blog....
Gak tau harus nulis apa.
Hari ini UTS menyebalkan....
Fisbio bikin otak panas.
Ternyata gini rasanya kuliah,,,, banyak banget yang dipikirinnya..... mulai dari tugas-tugas, sampai kegiatan.
Rasanya gak tahan sih, tapi kalo aja aku gak mau ngejar cita-cita, pasti aku udah berhenti disini ajah....
Kuatkan aku ya allah....
Mudah-mudahan semua perjuangan ini gak kan sia-sia...
amin.....